Pengadaan dan Penyuplian Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit adalah salah satu komoditas minyak nabati global terpenting. Proses pengadaan dan penyupliankomoditas ini merupakan rantai yang kompleks, melibatkan berbagai tahapan mulai dari perkebunan hingga ke tangan konsumen akhir.
1.Pengadaan (Sourcing) 🌿
Pengadaan adalah proses mendapatkan bahan baku, yaitu Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Proses ini memastikan ketersediaan, kualitas, dan legalitas bahan baku untuk diolah.
- Sumber Bahan Baku:
- Perkebunan Inti (Milik Perusahaan): Perusahaan mengelola kebunnya sendiri untuk menjamin pasokan dan kualitas.
- Perkebunan Plasma dan Kemitraan: Bahan baku dipasok dari petani yang bermitra dengan pabrik pengolahan.
- Petani Mandiri: Pembelian TBS dari petani swadaya.
- Standar Kualitas: TBS dinilai berdasarkan tingkat kematangan, kebersihan, dan beratnya. Kualitas TBS sangat memengaruhi rendemen (jumlah minyak yang dihasilkan).
- Aspek Keberlanjutan: Semakin pentingnya sertifikasi seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), ISCC (International Sustainability and Carbon Certification), atau ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil)untuk memastikan pengadaan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Pengadaan yang berkelanjutan tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga pada praktik tanam yang etis dan legal.
2.Pengolahan (Processing) 🏭
TBS yang sudah diadakan kemudian diolah di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menjadi produk setengah jadi.
- Produk Utama:
- CPO (Crude Palm Oil / Minyak Sawit Mentah): Minyak mentah yang diekstraksi dari mesokarp (daging buah).
- PK (Palm Kernel / Inti Sawit): Biji dari buah sawit yang akan diolah lebih lanjut menjadi PKO (Palm Kernel Oil).
- Tahapan Kunci: Sterilisasi, perontokan, pengepresan, pemurnian minyak, dan pemisahan inti.
- Penyimpanan: CPO disimpan dalam tangki besar (Storage Tank) sebelum didistribusikan ke pabrik penyulingan (Refinery).
3.Penyuplian dan Logistik (Supply & Logistics) 🚢
Penyuplaian atau distribusi melibatkan pergerakan CPO dan produk turunannya dari PKS ke pabrik penyulingan, dan dari sana ke pasar domestik maupun internasional.
Transportasi Domestik:
Menggunakan truk tangki untuk pengiriman jarak pendek/menengah ke refinery atau pelabuhan.
Menggunakan kapal tongkang atau kapal tanker untuk pengiriman antarpulau atau ke pelabuhan ekspor utama.
Penyulingan (Refinery): CPO diolah lebih lanjut melalui fraksinasi menjadi produk turunan seperti Olein (minyak goreng) dan Stearin (bahan baku margarin/sabun).
Pasar Internasional (Ekspor):
Menggunakan kapal tanker skala besar untuk pengiriman ke negara-negara importir utama (India, Tiongkok, Uni Eropa, dll.).
Melibatkan proses kepabeanan, kontrak dagang (seperti FOB atau CIF), dan manajemen risiko nilai tukar.
Aspek Logistik Kritis: Efisiensi, keamanan rantai pasok, dan pemeliharaan suhu produk agar kualitasnya tidak menurun selama transit.
Produk

RBDPO
Refined Bleached Deodorized Palm Oil
adalah produk utama dari Refinery. Proses Refinery berfungsi untuk menghilangkan bau dan warna pada minyak nabati. RBDPO terlihat seperti campuran lemak padat dan cair dalam suhu kamar. RBDPO dapat langsung digunakan sebagai minyak nabati atau menjadi bahan baku dalam pembuatan sabun, deterjen dan produk lainnya. RBDPO dapat pula digunakan sebagai bahan baku Biodiesel.

RBDPL
Refined Bleached Deodorized Palm Olein
merupakah hasil dari pemisahan fraksi cair dan padat RBDPO setelah melalui proses kristalisasi yang disebut Fraksinasi. RBDP Olein sepenuhnya cair pada suhu ruang di iklim hangat. Cairan bening berwarna emas ini tidak berasa dan tidak berbau. RBDP Olein banyak digunakan sebagai minyak goreng terutama untuk menggoreng baik deep frying maupun shallow frying. Stabilitas minyak yang tinggi membuatnya sangat cocok untuk keperluan menggoreng.

RBDPS
Refined Bleached Deodorized Palm Stearin
adalah bagian padat yang diperoleh melalui fraksinasi RBDPO. RBDP Stearin digunakan untuk membuat lemak bebas trans yang sebagian besar dikonsumsi sebagai margarin dan shortening. Selain penggunaan yang dapat dimakan, stearin sawit juga memiliki sifat yang cocok untuk membuat sabun dan memformulasi pakan ternak. Stearin juga merupakan bahan baku untuk oleokimia.

CPKO
Crude Palm Kernel Oil
diperoleh dari inti buah kelapa sawit. Komposisi dan sifat-sifatnya berbeda secara signifikan dari minyak kelapa sawit. CPKO diproduksi dengan ekstraksi secara mekanis dari kernel yang telah dikeringkan sebelumnya di pabrik kelapa sawit melalui proses vakum parsial. Kualitas minyaknya sangat baik, dengan asam lemak bebas dari minyak mentah umumnya di bawah 2%. Warnanya kuning muda dan apabila dimurnikan secara fisik dapat menghasilkan minyak berwarna sangat terang yang dapat digunakan untuk bahan pangan ataupun non-pangan. CPKO berbentuk semi-padat pada suhu kamar.

PFAD
Palm Fatty Acid Distillate
merupakan produk sampingan dari destilasi fisik CPO atau dalam industri dikenal dengan Refinery. Yaitu setelah tahap degumming, deacidification, dan vacuum drying. Komponen terbesar dalam PFAD adalah asam lemak bebas, komponen karotenoid, dan senyawa volatil lainnya. PFAD digunakan sebagai pakan ternak , bahan baku industri sabun cuci, bahan baku industri oleokimia. Squalene, Vitamin E, Phytosterols adalah produk bernilai tambah yang dapat diekstraksi dari PFAD dan memiliki nilai potensial untuk industri kosmetik.

PKE
Palm Kernel Expeller
adalah produk sampingan dari penghancuran dan pengeluaran minyak dari Inti Sawit. Banyak digunakan sebagai pakan ternak karena PKE mengandung crude protein yang tinggi.
Produk Kemasan